Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw. & Khaul Kyai Muhammad Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Ulum Tempuran Bantaran

Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw. & Khaul Kyai Muhammad Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Ulum Tempuran Bantaran











Kab. Probolinggo (1-1-14) Sore ini Kamis, Bertempat di Musholla Muhammadul Wasi’a Pondok Pesantren Miftahul Ulum Tempuran Bantaran Kab. Probolinggo dilaksanakan beberapa kegiatan; yakni 1. Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw 2. Khaul Wafatnya Almarhum Almaghfurlah Kyai Muhammad dan 3. Peresmian Musholla. Acara yang dihadiri sekitar 200 orang ini juga dihadiri Habib Ja’far bin Ali Al-Baharun dari Brani Maron, KH. Abdul Ghoni Al-Baidhowi serta para tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat.

Dalam kegiatan yang dipandu oleh Ustad Ahmadullah ini setelah dimulainya dengan pembacaan Sholawat Fatih At-Tijani oleh Ustadz Moh. Muhlis, S.Pd (Putra Almarhum) dilanjutkan dengan Mauidhatul hasanah oleh Habib Ja’far bin Ali Al-Baharun. Yang mana Beliau merinci secara gamblang tema dalam kegiatan sore ini. Sebagaimana dalam arahannya bahwa Musholla ini hendaknya betul-betul dijadikan tempat ibadah sholat lima waktu, jangan sampai musholla yang sebelumnya kurang baik dalam bangunannya banyak jama’ah yang sholat di dalamnya, namun ketika sudah bagus malah menjadi sepi, marilah kita bersama-sama untuk meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah Swt. untuk meramaikan musholla dan masjid yang ada untuk tempat sholat, bermunajat dan taqarrub kepada Allah Swt. Semoga Barokah, ini membuktikan bahwa sepeninggal Almarhum almaghfurlah Kyai Muhammad lembaga ini tambah berkembang karena Semangat juang dan kesungguhan Kedua putra dan Menantu beliau dalam terus berupaya membangun akhlaq dan kedekatan dengan umat, yang tentunya tidak melupakan peran serta guru-guru dan masyarakat.

Selain itu beliau mengupas tentang Maulid Nabi Muhammad Saw. Bahwasanya adanya semesta ini (alam seisinya) berawal dari penciptaan Nur (cahaya) Nabi Muhammad Saw. yang diciptakan Allah dari Nur-Nya sendiri, sementara alam dunia ini tanpa adanya nur Nabi Muhammad Saw. niscaya tidak akan pernah terwujud. Dalam mengambil contoh Beliau memberikan tamtsil bahwa cahaya Mahatari yang terdiri dari Ratusan ribu cahaya jika kita memandangnya selama 10 menit saja kemudian berbalik arah untuk melihat dunia ini niscaya kita tidak akan sanggup melihatnya, lalu seperti apakah cahaya Rasulullah Saw tersebut tentunya hanya Allah-lah yang mengetahui. Kemudian Beliau (Al-Habib) membacakan manaqib Syekh Ahmad At-Tijani dan Diba’ yang diikuti oleh para undangan dan ditutup dengan doa bersama. Semoga kegiatan ini bisa memberikan barokah bagi semua yang hadir dan mampu menjadi ghirah dalam upaya meningkatkan syi’ar islam di era yang semakin kompetitif ini, amin. (Ansori).

Posting Komentar

0 Komentar