PENYULUH AGAMA KAB. PROBOLINGGO MENGHADIRI ACARA PEMBINAAN PENYULUH AGAMA ISLAM PADA LAPAS TAHUN 2014 BERTEMPAT DI HOTEL UTAMI SURABAYA






Kab. Probolinggo, 14/4 (Humas) Delegasi dari Kemenag Kab. Probolinggo yang terdiri dari 3 orang (Ansori, S.Ag. M.Pd.I, Suharto, M.Pd.I dan M. Nasir, S.Hi, M.Pd.I) menghadiri acara Pembinaan PAI Pada Lapas Tahun 2014 dan 2 orang (Samsul Huda, M.Pd dan Yazid Zain, M.Pd.I) menghadiri acara Bida (Bimas Islam Dalam Angka) di Wisma Sejahtera Kemenag Jatim.
Dalam kesempatan tersebut Drs. H. Fahrurrozi, M.Hi (Kabid Penaiszawa Kanwil Kemenag Jatim) membuka acara pembinaan penyuluh agama bertempat di Hotel Utami Surabaya. Dalam sambutannya beliau menyampaikan kepada para Penyuluh Agama Islam Se Jawa Timur agar bisa memanfaatkan nikmat yang diberikan Allah dengan baik sebagai bentuk syukur kita kepada-Nya.
Menjadi penyuluh agama itu amatlah sulit karena selain harus bisa menguasai materi penyuluhan kita harus mampu mengayomi, memahami, menghargai dan menghormati sesama manusia. Dalam membina dan menyampaikan penyuluhan kita harus meniru cara dakwah Rasulullah Saw. Yang mengedepankan akhlaqul karimah, dengan maksud salah satu tujuan dakwah untuk mengangkat harkat martabat manusia dengan menerapkan akhlak mulia.                     
Penyuluh sebagai penerus risalah nabawiyah memang memiliki tugas yang cukup berat namun bagaimanapun kegiatan ini harus tetap dilaksanakan dan dijalankan dalam rangka untuk membentuk insan yang bermartabat. Di akhir sambutannya beliau berpesan para penyuluh janganlah membaca koran sebelum membaca Al-Qur'an, pungkasnya. Selanjutnya acara dilanjutkan oleh Kepala Bidang Keamanan dan Pembinaan Kanwil Kemenkum HAM Jawa Timur (Bapak Ali Musthofa, Bc. IP, SH) dengan materi "Pola Pembinaan Narapidana". Secara gamblang beliau menyampaikan materi tersebut berdasarkan Keputusan Menkum HAM RI No : M.02-PK.04/ Tahun 1990.

Kemudian Prof. Dr. Yusti Probowati Dekan Fakultas Psikologi Universitas Surabaya memberikan materi dengan judul : "Pembinaan Psikologi Warga Binaan di Lembaga Pemasyarakatan". Seperti apa yang beliau sampaikan ; tidak ada seorangpun yang bermimpi berada di lapas, namun hal itu dikarenakan mereka memiliki permasalahan psikologi (dari yang ringan sampai yang berat Conduct Disorder, Antisosial, Psikopat). Dan orang-orang yang memiliki permasalahan hampir-hampir tidak memiliki empati atau kepedulian kepada orang lain. Acara ini berjalan dengan hitmat yang selanjutnya diakhiri dengan doa. (Ansori/YZ).

Posting Komentar

0 Komentar