Sambut HSN, Guru dan Siswa MTs.N 2 Probolinggo Baca Sholawat Nariyah

Kab. Probolinggo (MTs) Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Probolinggo, Sabtu (21/10/2017) menagendakan dua kegiatan dalam rangka menyambut Hari Santri Nasional (HSN) tahun ini. Kegiatan tersebut merujuk pada tema HSN “Wajah Pesantren, Wajah Indonesia”.Sabtu, (21/10)  akan digelar pembacaan 1 Milliar Sholawat Nariyah dan Minggu, (22/10) pelaksanaan upacara peringatan hari Santri.
MTsN 2 Probolinggo akan turut memperingati hari santri dengan melaksnakan pembacaan Sholawat Nariyah yang diawali dengan istighotsah bersama dengan diikuti semua siswa dan dewan guru”. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenang, meneladani, dan melanjutkan perjuangan para santri bersama kyai dalam menumpas penjajah dan mempertahankan NKRI.
Dalam sambutanya, Bapak Mudakkir merujuk pada Trilogi Santri yang digagas oleh Al-Maghfullah KH. Zaini Mun’im Pendiri dan Pengasuh PP. Nurul Jadid Paiton yang sekaligus tokoh pejuang kemerdekaan yang seera dengan Al-Maghfurlah KH. As’ad Syamsul Arifin Sukorejo pembawa tongkat estafet dari Hadratus Syaikh KH. M. Kholil Bangkalan diserahkan kepada Hadratus Syaikh KH. Muhammad Hasyim Asy’ari Pendiri Nahdlatul Ulama yang kemudian dikenal dengan Rais Akbar NU.
Trilogi Santri tersebut adalah; 1. al-Ihtimam bil-Furudhil ainiyah (Memperhatikan kewajiban-kewajiban fardhu ‘Ain), 2. al-Ihtimam bitarkil kabaair (Mawas diri dengan meninggalkan dosa-dosa besar), 3. Husnul adab ma’allah wa ma’alkholqi (Berbudi luhur kepada Allah dan Makhluq). Baca pula: Biografi dari KH Zaini Mun’im; http://ulama.top/?p=186.
Selain itu menurutnya, seorang santri (pelajar islam) harus memiliki dan mengamalkan tiga hal penting lainnya, yaitu; menjaga Iman, Islam dan Ihsan. Semua ilmu tentang Iman, Islam dan Ihsan dipelajari di madrasah (pesantren) menjadi seorang santri yang dapat beriman kepada Allah secara sungguh-sungguh, berpegang teguh kepada aturan islam, serta dapat berbuat ikhsan kepada sesama. Hal yang sama juga disampaikan Ust. Achmad Zamroni menggugah, menyemangati para siswa terus komitmen mengembangkan potensi keilmuwannya hingga akan benar-benar menjadi santri/  pelajar yang mumpuni, cerdas fikir dan kuat dzikir.
Peringatan hari santri besok juga akan digelar di banyak tempat di Indonesia; seperti tahun-tahun sebelumnya pesantren salafiyah maupun modern akan menggelar kegiatan yang sama. Kalangan Nahdlatul Ulama juga tidak bisa dilepaskan dari kegiatan ini sebagai rasa syukur atas usulan tanggal 22 Oktober 1945 sebagai hari Resolusi Jihad secara resmi ditetapkan oleh Presiden jokowi menjadi hari santri.
Pemerintah kabupaten Proboliggo bersama jajaran Nahdlatul Ulama akan menggelar Apel Akbar di Alun-Alun Kota Kraksaan, Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton juga melakukan hal yang sama yakni Apel 10.000 santri dan pemecahan “Rekor MURI” Live on di TV9 tepat jam 07.30 WIB. hal ini juga sesuai dengan Instruksi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tertanggal 4 oktober Nomor : 1551/C.I.34/10/2017. (Aan).

Posting Komentar

0 Komentar