BERTEMPAT DI AULA DISNAKERTRAN PCNU PROBOLINGGO GELAR PELATIHAN HISAB DAN RUKYAT


Kab. Probolinggo (PCNU) – Bertempat di Aula  Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertran) Kab. Probolinggo hari ini Sabtu (7/11) Pengurus Lembaga Falakiyah PCNU Kabupaten Probolinggo (Bpk. H. Wawan Ali Suhudi, M.Hum), menggelar “Pelatihan Hisab dan Rukyat Angkatan 1 Tahun 2015” yang diikuti Seluruh pengurus MWCNU, perwakilan lembaga, lajnah dan Banon serta pengurus PCNU Kab. Probolinggo.
Acara dimulai dengan Sambutan KH. Abdul Hadi Saifullah Ketua Tanfidziyah PCNU Kab. Probolinggo. Atas nama pengurus cabang beliau menyampaikan terima kasih dan sangat bersyukur kepada Allah karena apa yang beliau angankan selama ini telah menjadi kenyataan; bahwa lembaga, lajnah dan banom bisa berjalan baik sebagaimana yang diharapkan, karena NU itu tubuh sedangkan anggota tubuhnya adalah lembaga, lajnah dan banom hingga ke Ranting. Kalau semuanya bisa berfungsi dengan baik maka secara otomatis Nahdlatul Ulama akan mampu menjadi pencerah dalam kehidupan ini.
Selanjutnya Sambutan sekaligus pengarahan dari PWNU Jawa Timur memberikan appresiasi kepada Pengurus PCNU Probolinggo dan jajarannya yang telah mampu membangun kerjasama dan kemitraan dengan baik sehingga segala apa yang diplanning bisa berjalan sesuai harapan. Merujuk pelaksanaan Muktamar ke 33 Jombang, kita ketahui bersama bahwa dalam Muktamar tersebut sistemnya telah berubah, ada perbaikan-perbaikan sistem yang dilakukan mulai dari PPNU, PWNU, PCNU hingga PRNU. Harapannya adalah organisasi kita menjadi sempurna; Kaamilan fi ilmihi, Kaamilan fi’lihi, Kaamilan fi atsarihi; sempurna ilmu, perbuatan dan dampak positif bagi kehidupan.
Sementara itu KH. Ahsanul Haq (PWNU) menjelaskan bahwa dalam saat ini juga akan dilaksanakan Sosialisasi Karta-NU dengan menggandeng PT. Media Promosi  yang nantinya akan dipandu oleh Mas Hakim Maftuh, SE. Santri alumni Pondok Pesantren Salafiyah Safi’iyah Sukorejo Situbondo yang mana daerah tersebut merupakan Basis Nahdlatul Ulama dengan tokohnya yang sangat terkenal KHR. As’ad Syamsul Arifin. Mas Udin juga salah seorang Putra Prof. Dr KH. Syeikhul Hadi Purnomo, SH. M.H Dosen tetap di IAIN Sunan Ampel Surabaya dan Pengasuh PP. Al-Hikam Surabaya.
Dan untuk pengurus PCNU dan MWCNU saya sampaikan bahwa pada tanggal (15/11) nanti diharap hadir di Hotel Impayer Jl. Blauran Surabaya dalam rangka Tasyakkuran Hari Santri Nasional, yang sebelumnya yakni tanggal (9/11) akan digelar kegiatan Bedah Buku Revolusi Pancasila” dan dilanjutkan Konsolidasi PWNU Jawa Timur.
Ketua Lajnah Falakiyah PCNU Probolinggo menyampaikan bahwa kegiatan “Pelatihan Hisab dan Rukyat” ini sebagai untuk menyamakan persepsi, menambah pengetahuan kita dalam upaya menentukan awal bulan Ramadhan yang dimungkinkan adanya perbedaan. Dari dulu sudah sering terjadi perbedaan karena sistem yang digunakan juga berbeda. Dengan kegiatan ini masyarakat dan warga Nahdlatul Ulama bisa memahami adanya perbedaan tersebut sehingga dapat memperkecil adanya problematika konflik di kalangan masyarakat.
Sedangkan sebagai narasumber dalam kegiatan ini terdiri dari dua orang, yakni; Bpk. H. Wawan Ali Suhudi, M.Hum dan Bpk. Imamuddin Nur Fajri, M.PdI menyampaikan materi tentang tata cara pengukuran arah kiblat dan pembuatan Kalender Masehi dan Urfi. Namun dalam pelatihan ini lebih menekankan pada pelatihan metode hisab dengan menggunakan Internet Tekhnologi seperti Win Hisab 2010 sebagai tambahan ilmu yang komperhensip. Dalam penyampaiannya beliau-beliau menjelaskan ada 3 (tiga) hal yang bisa membuat perbedaan dalam menentukan awal bulan Ramadhan tersebut. Pertama adanya perbedaan sistem hisab yang dipakai, kedua perbedaan kriteria penentuan awal bulan Qomariyah dan ketiga perbedaan Matla’. Perbedaan Matla’ yaitu matla’ alam Internasional global yaitu dimanapun kita lihat hilal kita ikut. Matla’ Regional (kedekatan wilayah) misalnya Indonesia bertetangga dengan Malaysia kalau Malaysia sudah kelihatan hilal maka Negara Indonesia juga ikut mempertimbangkan, matla’ nasional dan matla’ daerah. Perbedaan sistem hisab baik urfi maupun hakiki, hisaf urfi merupakan sistem hisab yang didasarkan pada pejalanan rata-rata dari revolusi bulan dan bumi sedangkan sistem hisab hakiki yakni system hisab yang didasarkan pada perjalanan yang sebenarnya dalam revolusi bulan dan bumi.

Sedangkan kriteria penentuan awal bulan berdasarkan wujudul hilal, inkanur rukiyah, rukiyatul hilal bil fi’li dan ijtima’ qoblal fajri’ serta ijtima qobla dzukri. Kalau Kriteria penentuan awal bulan standart menggunakan sistem hisab hakiki kotemporer, berpedoman pada ufuk mar’i dan menggunakan kriteria mabims. Kriteria mabims adalah tinggi hilal minimum 2 derajat, elongasi dari matahari minimal 3 derajat atau umur bulan mulai saat itjima atau mulai saat matahari dan bulan dalam satu bujur astronomis yang sama sampai dengan terbenar matahari minimal 8 jam. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan masyarakat mampu mengambil ibrah utamanya yang hadir dalam pertemuan ini untuk meneruskan kepada masyarakat luas agar jika terjadi perbedaan awal bulan ramadhan tahun ini tidak akan terjadi gejolak dan hal-hal yang kurang kondusif di Kabupaten yang kita cintai. (Ansori)

Posting Komentar

0 Komentar