Pesan Dr. KH. Muh. Nurhasan, SH. M.Hum Pada Acara Walimatussafar di Rumah Cak Wawan






 
Probolinggo, 1/9 Tadi sore rumah Cak Wawan Panggilan Akrab Wawan Ali Suhudi, S.Ag. M.Hum (Kepala KUA Kecamatan Wonomerto) dipenuhi rekan kerja dan masyarakat sekitar dalam acara Walimatus safar. Hal ini digagas teman-teman KUA Wonomerto, demi memberikan penghormatan dan doa kepada beliau yang beberapa hari lagi akan menjalankan tugas Negara untuk menjadi Petugas Haji Indonesia yang mewakili Kantor Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur bersama Bapak Eko, S.Ag, M.Hi (Kepala KUA Sumber) dan juga Bapak Drs. A. Taufik, M.Pd (Kasi Mapenda Kantor Kementerian Agama Kab. Probolinggo). Acara ini dihadiri oleh Bapak Kasi PD Pontren Kantor Kementerian Agama Kab. Probolinggo selaku Penceramah dalam acara tersebut. Hadir juga Penyenggara Binsyar Abdul Haris, S.Ag, A. Hadi UP Kemenag serta beberapa seksi kemenag, seluruh Kepala KUA Se Kab. Probolinggo, PPAI, Penghulu, dan Penyuluh Agama Islam,  P3N dan ratusan masyarakat sekitar perumahan di kawasan Bromo View Kota Probolinggo.

Dalam ceramahnya H. Muh. Nurhasan menyampaikan beberapa hal yang antara lain ; dalam melaksanakan ibadah haji apalagi tugas Negara, saudara Wawan diingatkan agar apapun yang akan ia lakukan harus diniati karena Allah (lillah). Gunakanlah tempat – tempat istimewa seperti Hijir Isma’il, Raudhoh (taman yang diberikan Allah diantara rumah Nabi dan mimbar nabi) untuk senantiasa menapak tilasi Nabi Ibrahim.


Beliau juga menyampaikan Hutbah Rasulullah yang terakhir : “Wahai manusia, besok setiap kalian akan menghadap Penciptanya tanpa tirai, akan melihat api neraka yang menyala, dan apabila menoleh ke arah kanan dan kiri tidak seorangpun yang melihat dan membantumu, karena kamu telah berhadapan langsung dengan Tuhanmu. Kalau kamu bisa menyelamatkan dirimu, maka selamatkanlah manusia walaupun dengan sedikit kurma, dan kalau kamu tidak bisa menyelamatkannya dengan sebiji kurma maka selamatkanlah mereka dengan perkataan baikmu.” Maksudnya hendaknya kita mampu untuk bershodaqah, dan dengan perkataan baik serta senyuman. Selanjutnya acara ini ditutup dengan doa oleh KH. Abdul Ghofur.
           
Walimatus safar ini merupakan tradisi yang bedasar sebuah hadits diterangkan:

عن جابر بن عبدالله رضى الله عنهما أن النبي صلى الله عليه وسلم لماقدم المدينة نحر جزورا اوبقرة (صحيح البخارى, باب الطعم عند القدوم)
Artinya: hadits diceritakan oleh Jabir bin Abdullah ra. Bahwa ketika Rasulullah saw datang ke madinah (usai melaksanakan ibadah haji), beliau menyembelih kambing atau sapi (Shahih Bukhari, babut  Ta’mi indal qudum)

Begitu pula yang diterangkan dalam al-Fiqhul Wadhih

يستحب للحاج بعد رجوعه الى بلده ان ينحر جملا او بقرة او يذبح شاة للفقراء والمساكين والجيران والاخوان تقربا الى الله عزوجل كمافعل النبي صلى الله عليه وسلم  
Artinya: disunnahkan bagi orang yang baru pulang haji untuk menyembelih seekor onta atau sapi atau kambing untuk diberikan kepada faqir, miskin, tetangga, saudara. Hal ini dimaksudkan untuk mendekatkan diri kepada Allah swt seperti yang dilakukan Rasulullah saw. (al-fiqhul wadhih minal kitab wassunnah, juz I . hal 673.

Teman-teman hanya bisa memberikan doa semoga beliau bisa menjalankan amanah dengan baik dan sekaligus hajinya bersama teman-teman Jama’ah haji Indonesia menjadi maqbuul dan mabruur, amin. (MP).












          

Posting Komentar

0 Komentar