SILATURRAHIM PENGASUH PONDOK PESANTREN DAN KEPALA MADIN SE KAB. PROBOLINGGO





Prob, 6/7/2012

Pengurus Robithotul Ma’ahidil Islamiyah (RMI) Kab. Probolinggo KH. Abdul Hadi Saifulloh mengadakan pertemuan yang dikemas dalam bentuk ”SILATURROHIM PENGASUH DAN KEPALA MADRASAH DINIYAH SE WILAYAH BINAAN RMI KABUPATEN PROBOLINGGO”. Hal ini sebagai gebrakan nyata dalam menyamakan persepsi umat utamanya para tokoh agama da para Pengasuh serta pengelola pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren agar supaya peka dalam menghadapi setiap perubahan zaman dan kebijakan dunia pendidikan. Dalam sambutannya Ketua RMI menyampaikan Salam hormat kepada Bupati Probolinggo, Ketua PCNU baik Tanfidziyah maupun Suryah dan Semua jajaran kiai. Silaturrahim ini sebagai bentuk riil RMI Kab. Probolinggo dengan tujuan supaya hati kita menyatu demi terciptanya kondusifitas damai di Probolinggo ini. RMI sebagai organisasi tidak ingin menjadi organisasi tanpa bentuk, yang tinggal nama akan tetapi RMI ingin menjadi organisasi yang berbentuk dan mampu memberikan manfaat buat umat, karena itu RMI membangun sinergi dengan Pemerintah Kab. Probolinggo. Beliau juga menghimbau para Pengasuh Pondok Pesantren dan Kepala Madrasah Diniyah agar tidak kufur nikmat akan tetapi mampu mensyukuri setiap bentuk bantuan pendidikan baik berupa insentif pendidikan maupun BOSDA dari Pemerintah Daerah Tingkat I maupun Tingkat II untuk digunakan sebaik mungkin untuk pengembangan dunia pendidikan. Selanjutnya Ketua PCNU Kab. Probolinggo (KH. Saiful Hadi) menyampaikan bahwa RMI sebagai wadah Pondok Pesantren harus mampu mengambil peran dan selalu eksis dalam rangka memberikan pengarahan, perubahan dan pencerahan bagi pondok pesantren ke depan, karena Pondok Pesantren sebagai Lembaga Pendidikan pertama dan paling utama dalam pendidikan keislaman harus mampu berperan aktif demi mencapai tujuan nasional, karena ketika berbicara pondok pesantren maka sangat identik dengan NU itu sendiri, sebagaimana pernyataan KH. Abdurrahman Wahid (Presiden RI Ke 4 dan mantan Ketua PBNU) beliau pernah menyampaikan ”NU adalah pesantren besar dan Pesantren adalah NU kecil”. Pernyataan ini memberikan pemahaman kepada kita bahwa politik pondok pesantren merupakan politik NU. Acara ini juga dihadiri Bapak Bupati Probolinggo Drs. H. Hasan Aminuddin,M.Si, selaku Mustasyar PCNU Kab. Problinggo, Farid Wahdji (Anggota DPRD Kab. Probolinggo, KH. Saiful Hadi Ketua PCNU Kab. Probolinggo, KH. Jamaluddin Alhariri (Rois PCNU), KH. Mas Hasani Ghozali Wk. Rais PCNU) dan para tokoh agama lainnya. Dalam sambutannya Bupati Probolinggo menyampaikan bahwa agar kegiatan Silaturrahim ini benar-benar mampu memberikan hikmah bagi kita semua, dan warga NU sebagai jam’iyah Nahdliyah dalam dunia politik harus mampu mencontoh politik Rasulullah Saw., berpolitik yang mengedepankan Akhlaqul karimah, tidak saling caci mencaci ataupun adu domba akan tetapi saling menghormati antara yang satu dengan lainnya.



(Aan Merah Putih).

Posting Komentar

0 Komentar